Rencananya mulai Mei 2012 harga BBM akan naik, akan tetapi pemerintah belum resmi mengajukan perubahan APBN tersebut, karena menurut berita yang saya dengar bahwa presiden SBY menyatakan "mau tidak mau harga BBM harus dinaikkan" hal ini dipicu oleh harga minyak dunia rata-rata sudah menyentuh US$ 115 per barel atau di atas perhitungan anggaran pemerintah US$ 90 per barel.
Besaran kenaikan harga yang beredar saat ini adalah antara Rp 500-Rp 2.000 per liter. Dan ini masih diperundingkan oleh pemerintah, dan belum resmi. Mengetahui hal ini partai golkar sangat mendukung keputusan ini, malahan partai golkar tersebut menyarankan untuk menaikkan harga BBM dari Rp 4.500 perliter menjadi Rp 6.500 perliter.
Menurut para pengamat perminyakan kenaikan Rp 2.000 bisa menghemat anggaran negara mencapai sekitar Rp 57 triliun.
Jika menurut saya kebijakan ini tidak mendidik dan terasa tidak adil, jikalau kebijakan ini menghemat triliunan rupiah anggaran negara, buktinya masih banyak orang yang tidak berhak memperoleh BBM bersubsidi, tapi masih bisa menikmati BBM bersubsidi.
Selain itu Kebijakan ini akan berdampak kepada masyarakat banyak, terutama rakyat kecil dengan naiknya harga BBM semua bahan pokok juga ikut naik semua. Yang miskin jadi semakin miskin saja, bukan bertambah baik.
Jika kebijakan harga BBM bersubsidi dilakukan, rencananya pemerintah memberikan kompensasi kepada masyarakat miskin berupa :
- Kompensasi untuk perlindungan kepada masyarakat tidak mampu
- Kompensasi transportasi
- Kompensasi pangan
- Kompensasi bantuan pendidikan
Semoga pemerintah memberikan keputusan yang terbaik, agar rakyat tidak merasa keberatan/ merana dengan kebijakan yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar